Belanda. Negara di barat benua Eropa yang berpenduduk tidak kurang dari 16 juta jiwa, dengan kanal-kanal dan pepohonan yang teduh disepanjang jalan. Memukau imajinasi saya mengenai sebuah negara yang tenang, teduh, dan nyaman untuk ditinggali, terlebih untuk menuntut ilmu.
Kenapa Belanda? negara-negara di Eropa lainnya juga memiliki pemandangan alam dan kelebihan lainnya dibandingkan Belanda?entah kenapa, negara satu ini memiliki magnet tersendiri bagi saya.
Membayangkan bisa bersepeda pagi hari, ditemani suara kicau burung, udara sejuk, pemandangan asri, pohon-pohon rindang, uhm...lalu sore harinya, menikmati senja sambil duduk-duduk, minum teh didepan kincir air terasa sangat menyenangkan dalam imajiku.
Satuhal yang tak kalah penting adalah untuk bergaul bersama komunitas masyarakat intelektual di sana. Untuk belajar tentang banyak hal yang bermanfaat dan tentunya
ngampus di negeri Ratu Beatrix ini tentu adalah sebuah pengalaman yang takkan terlupakan. Setidaknya saya akan merasakan bagaimana sih serba-serbi lingkungan akademik di Belanda, “Apakah cara mengajar dosen di sana lebih interaktif? Apakah para mahasiswanya tahu apa alasan mereka memilih suatu program studi kuliah? dan kalau boleh menebak, pastinya, lingkungan akademik di Belanda pastinya minus tawuran antar pelajar dan mahasiswa ya…
Ah membayangkan semua itu rasanya hati jadi tak sabar tuk berangkat ke Belanda”.
Belanda juga negara yang menyimpan dokumen dan arsip indonesia, dengan apik, sementara di negara asal, jejak sejarah itu, tidak dapat diketahui generasi bangsa setelahnya,
Koninklijke Bibliotheek atau
KB adalah
perpustakaan nasional Belanda yang terletak di kota
Den Haag, dan didirikan pada tahun
1798. Perpustakaan ini mendapat nama yang sampai sekarang dipakai pada tahun
1806 oleh Raja
Lodewijk Napoleon. Institut ini semenjak tahun 1993 sudah otonom dan dibiayai oleh Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda.
Koninklijke Bibliotheek memiliki misi memberikan setiap orang akses terhadap pengetahuan dan kebudayaan Belanda dari masa lampau maupun sekarang. Koninklijke Bibliotheek memberikan layanan berkualitas tinggi untuk penelitian, studi, dan pengalaman kebudayaan. Dalam koleksi Koninklijke Bibliotheek, yang diutamakan adalah ilmu
humaniora dengan penekanan terhadap sejarah, bahasa, dan budaya Belanda.
Koninklijke Bibliotheek berfungsi sebagai pusat pengetahuan dan fasilitas informasi sains. Pada prinsipnya semua publikasi buku di Belanda dimasukkan ke dalam koleksi KB. Namun berbeda dengan negara lain, di Belanda hal ini suka-rela. Para penerbit boleh memutuskan sendiri apakah mereka akan menghibahkan publikasi mereka kepada KB. Di negara lain (seperti
Britania Raya) hal ini adalah wajib. KB merupakan anggota utama NCC (
de Nederlandse Centrale Catalogus atau katalogus online perpustakaan) dan GGC, (
het Gemeenschappelijk Geautomatiseerd Catalogussysteem, sistem katalog otomatis bersama perpustakaan Belanda).
Di KB pada tahun
2004 terdapat 3,3 juta material perpustakaan. Dari jumlah ini sekitar 2,5 juta berbentuk buku (kurang lebih sama dengan 67 kilometer material perpustakaan, dari ini 48 km berbentuk buku). Koleksinya mencakup hampir
Sastra Belanda secara keseluruhan, dari naskah-naskah
manuskrip Abad Pertengahan sampai publikasi mutakhir.
Budaya membaca masyarakat di negara-negara maju sudah terbukti cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Begitu juga di Belanda ini sering kita lihat seperti di bus-bus, didalam kereta api, di bus atau tram halte juga di station kereta api, begitu juga diruang tunggu dokter, rumah sakit dan ruang tunggu lain-lainnya, waktu menunggu itu mereka gunakan untuk membaca.
Dimusim panas juga bisa dilihat orang-orang Belanda sambil berjemur dimana-mana tidak lepas sambil membaca buku. Begitu juga sekedar untuk duduk-duduk diteras rumah atau di balkon sambil menikmati udara cerah selalu ada buku atau majalah dan koran ditangan.
Hal ini sangat menarik untuk disimak, ternyata minat baca di Belanda ini bukan hanya datang dari diri sendiri tapi faktor-faktor dari luar juga ikut mendukung. Seperti peranan pemerintah dalam memajukan atau mencerdaskan rakyatnya. Pemerintah Belanda sangat memperhatikan sarana penunjang untuk memenuhi kebutuhan membaca masyarakatnya dengan menyediakan Bibliotheek atau Perpustakaan. Disetiap kota, baik dikota besar maupun kecil selalu ada perpustakaan kota yang disediakan oleh pemerinta setempat.
Di Delft tempat dimana aku tinggal dengan luas kotanya hanya 24 km persegi dan jumlah penduduknya hampir 96.000 jiwa (hasil penelitian bulan Februari 2005), ternyata mempunyai 3 buah perpustakaan untuk umum, disamping perpustakaan Techniek Universiteit (TU Delft) yang besar dan berbangunan modern. Bayangkan kota kecil dengan jumlah penduduk yang tidak sampai seratus ribu terdapat begitu banyak perpustakaan.
Beda jika dibandingkan dengan kota dimana asalku tinggal di Indonesia, dengan luas kota dan jumlah penduduknya lebih dari 10 kali lipat dari Delft tidak ada satu pun perpustakaan umum dijumpai. Pemerintah sibuk membangun mall-mall dan tempat-tempat bisnis lainnya, akhirnya yang timbul adalah minat berbelanja penduduk yang menjadi meningkat bukanlah minat membaca.
Perpustakaan- perpustakaan umum di Delft ini berjarak satu dengan lainnya hanya beberapa kilo meter saja. Satu perpustakaan central yang paling besar terletak dipusat kota, sedangkan dua filial yang lainnya terdapat di wijk Voorhoof dan Tanthof. Kebetulan aku sudah pernah mengunjungi ketiga tempat ini mengantarkan anakku meminjam buku.
Ketiga perpustakaan ini diurus sangat baik. Penataan ruanganannya sangat nyaman, tidak ada kesan dingin dan kaku seperti yang dibayangkan. Semua buku tersusun rapi dibagi menurut usia dan jenis buku bacaannya. Untuk buku bacaan anak-anak terdapat kode-kode seperti huruf A,B,C dll yaitu untuk memudahkan anak atau orangtuanya mencari buku sesuai dengan usia anaknya. Buku-buku yang disediakan juga banyak buku-buku baru, sedangkan buku-buku yang dianggap sudah lama, mereka jual dengan harga sangat murah mulai dari 50 Cent sampai 1 Euro.
Fasilitas yang disediakan disamping buku-buku mulai dari usia nol tahun sampai untuk usia dewasa, juga disediakan kaset video, VCD/DVD, CD Room, bahkan juga mainan untuk anak-anak bisa untuk dipinjam. Disamping itu disediakan juga perangkat komputer dengan sarana internet. Satu hal yang menarik lagi setiap ada sekumpulan buku-buku baru biasanya diletakkan ditempat terpisah dan ditata sedemikian rupa sehingga mengundang ketertarikan pengunjung untuk melihat.
Begitu juga untuk menarik minat anak-anak datang ke perpustakaan, dibagian anak-anak terdapat meja atau rak terpisah untuk buku-buku baru atau buku-buku berdasarkan thema saat itu, misalnya “Griezelig Dag” (Hari Menakutkan) maka disusun buku-buku dengan isi cerita yang menegangkan buat anak-anak dengan hiasan-hiasan seperti laba-laba dengan sarangnya, baju hitam dan topi tukang sihir dll.
Satu hal yang sangat menarik untuk memotivasi anak-anak membaca adalah anak-anak ikut dilibatkan dalam menilai buku apa yang paling bagus yang mereka baca ditahun sebelumnya. Buku-buku yang termasuk dalam kategori untuk dinilai biasanya ditandai dengan dibagian pinggir buku atau dibalik halaman pertama tertulis misalnya “Nederlandse Kinderjury2004” (Juri anak-anak seBelanda2004). Diperpustakaan anak-anak mendapat sebuah pamflet berbentuk buku kecil dengan segala informasi dan formulir untuk menilai buku-buku yang mereka telah baca. Mereka boleh mengisi 3 judul buku yang paling bagus berikut pengarangnya diformulir dan tentu saja mengisi data pribadi dan alamat mereka berikut usia kemudian memasukkan kekotak yang telah disediakan diperpustakaan. Bagi para pemenang disediakan hadiah yang menarik.
Aktivitas lain seperti lomba menggambar dengan thema musim apa saat itu atau satu tokoh cerita, atau lomba mewarnai seperti mewarnai Floddertje (tokoh anak-anak karangan Annie M.G. Schmidt) untuk memperingati pengarang buku anak-anak terkenal di Belanda Annie M.G. Schmidt yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Kegiatan lain adalah mengenal budaya bangsa lain lewat cerita. Misalnya mendatangkan tukang cerita anak-anak dengan pakaian dan asesori negara yang akan diceritakan berikutnya alat musik tradisional bangsa tersebut. Setelah bercerita anak-anak ikut dilibatkan dalam bernyanyi dan menari bersama.
Dengan segala fasilitas dan aktivitas yang disediakan perpustakaan kepada anggotanya terutama anak-anak itu, membiasakan anak-anak sejak dini untuk dekat dengan buku-buku. Jadi segala informasi yang ingin mereka ketahui larinya ke perpustakaan, selain internet yang sudah menjamur sekarang.
Untuk segala fasilitas-fasilitas seperti buku, CD Room dll, yang disediakan di tiga perpustakaan tersebut, anda cukup hanya mempunyai satu kartu anggota perpustakaan dan anda bisa bebas bergrilya meminjam barang apa yang akan anda pinjam ditiga tempat ini.
Jadi jangan heran kalau dimana-mana di Belanda ini kita melihat orang banyak baca buku, karena sejak kecil dengan perantaraan perpustakaan mereka sudah biasa bergaul dengan buku.
negeri raru beatrix ini, tentu banyak hal yang menarik yang bisa anda kunjungi disana.Mulai dari Amsterdam, ibu kota Belanda ini menyimpan banyak hal – hal yang menarik yang bisa menarik pandangan mata para wisatawan asing.Salah satunya yaitu Kincir Angin (windmollen), kincir angin raksasa ini telah lama dibangun di Belanda dan merupakan ciri khas negara ini.Hampir disetiap daerah baik di kota ataupun daerah pedesaan di Belanda terdapat bangunan raksasa ini.Bunga Tulip, merupakan bunga khas negeri Dam ini,karena warnanya yang menarik dan juga ukuran dan bentuknya menyerupai bunga melati.Amsterdam juga adalah kota yang anti terhadap kendaraan, kebisaan orang - orang Amsterdam ialah mengendarai sepeda, maka tak heran udara disana jauh dari polusi, kalo untuk memarkirkan sepeda nggak usah dikunci pun aman – aman aja karena hampir semua orang disana punya sepeda sebagai alat transportasi.