Pagi di pelosok kota tua..
Di satu sudut aku duduk terpengkur
Memandangi embun yg tetap setia, bening diatas daun
Di intimnya gelap, ia telah memilih cara untuk rehat.
Sekian rindu yang lewat, hanya sempat menertawai diri sendiri.
Sejauh melangkah, sejauh memilih : toh hanya berani menyublim di depan laut. Lari sejauh lamun.
Ehm. fikirku terbang melayang layang. berlari lari tak jua letih
hey hey.. logika tak selamanya benar, kadang kala terpinggirkan
Ingatkah kau hey kawan, pergulatan batin tentang makna hidup?
Bahwasannya setiap kita terlahir sebagai "pelakon"
Yang harus tunduk, menjalani peran seperti yg tertulis diatas kertas skenario sang Maha
Di batas normatif, orang-orang terbiasa, mendongengkan khayalan mereka, menganggap itu benar-benar ada, lalu bila itu ternyata semu, apa jadinya?
Ada beda yg ternyata nyata, antara "khayalan, keinginan, dan impian"
Bahwa, semakin "tinggi", " "jauh", "sulit", terasa "tak mungkin" maka..
Semakin tinggi pula nilai sebuah "impian"
Semakin terjal, dalam, dan banyak halang rintang
Maka.. semakin besar pula "kepuasan" ketika berhasil menaklukannya
Impian bermula dari keinginan untuk meraih sesuatu,sesuatu yg menarik, minat, hasrat, menyentuh hati, dan akhirnya teryakini sebagai sebuah "panggilan jiwa"
Jelas berbeda, dengan khayalan dan "keinginan sesaat"
Selain, diukur dari seberapa sulit cara mendapatkannya
Impian juga dapat diukur dari seberapa yakin bahwa itulah yg benar2 ingin kita dapatkan
Didalam proses pencapaian Impian itu..ada yg dinamakan " kecintaan"
Karena itulah, dalam menjalankannya tak pernah bisa dipatahkan oleh rasa bosan, rasa sakit, sulit, dll
Ada kesetiaan didalamnya.
Lalu, dari mana kita tahu bahwa itulah "impian kita"?
Seberapa yakin itulah yg diinginkan oleh NYA untuk kita lakoni dalam hidup?
Bagaimana kita tahu, inilah "kapal" yang akan membawa kita berlayar menuju pelabuhan dan lalu bersandar melempar jangkar?
Seberapa yakin, kapal itu, tak kan mudah karam ditempa ombak besar, pasang surut, gelombang kehidupan? karam, tenggelam, hancur?
bagaimana caranya agar layar kan terus terkembang, bergerak menuju dermagaNYA?
Fikir fikirku... terbang melayang layang..
Kadang takut menbayangkannya..
Sampai akhirnya kulihat Burung camar terbang lepas bebas.. mengepakkan sayap dengan gagahnya
Melintasi luas langit biru tak berujung
Fikirku berhenti pada satu jawab...
Bahwa ALLAH akan selalu bersama setiap makhluknya yang tak pernah berhenti berjuang
Bahwasannya setiap niat baik.. kan selalu menuai kecintaaaNYA
Bahwasannya DIA tak akan mungkin buatmu terluka
Bahwasannya DIA akan selalu tunjukimu jalan lurus menuju kepadaNYA
Bahwasannya DIA tak rela engkau berlayar pada jalan yang salah
KArena itu, terkadang IA akan beri kau masalah berliku, beruntun cobaan dan ujian, pukulan
Semata untuk mengujimu.. sampai sejauh mana kesetiaanmu padaNYA
Untuk menguji keteguhanmu pada Impianmu
Kan selalu ada jalan kan selalu ada DIA yang selalu mencintaimu.
So, Tak ada lagi alasan untuk tidak tersenyum kan kawan?..:)
-Pamulang, 28 November 2009-
(Thanx a lot for all my best friend..Big smile for u )
^)^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar